A.
Pengertian Budaya
Kata Kebudayaan berasal dari bahasa
Sanskerta, Budhayah, yaitu bentuk jamak dari budhi yang berarti budi atau akal.
Budaya adalah suatu cara hidup yang
berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari
generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk
sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan,
dan karya seni.Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak
terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya
diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan
orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya,
membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Dengan demikian budaya dapat diartikan
hal-hal yang bersangkutan dengan akal dan cara hidup yang selalu berubah dan
berkembang dari waktu ke waktu. Ada pendapat lain yang mengupas kata budaya
sebagai suatu perkembangan dari kata majemuk budi-daya yang berarti daya dari
budi.
B.
Pengertian Kebudayaan
Dalam hal ini, Prof. Dr.
Koentjoroningrat mendefinisikan kebudayaan sebagai keseluruhan sistem gagasan,
tindakan dan hasil karya manusiadalam rangka kehidupanbermasyarakat yang
dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Hal tersebut berarti bahwa hampir
seluruh tindakan manusia adalah kebudayaan karena hanya sedikit tindakan
manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang tak perlu dibiasakan dengan
belajar, seperti tindakan naluri, refleks, beberapa tindakanakibat proses
fisiologi, atau kelakuan apabila ia sedang membabi buta. Bahkan tidankan
manusia yang merupakan kemampuan naluri yang terbawa oleh makhluk manusia dalamgennya
bersamanya (seperti makan, minum, atau berjalan), juga dirombak olehnya menjadi
tindakan yang berkebudayaan.
Kebudayaan menurut Ki Hajar Dewantara
berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh
kuat, yakni alam dan zaman (kodrat dan masyarakat) yang merupakan bukti
kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran di
dalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang
pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
Malinowski menyebutkan bahwa kebudayaan
pada prinsipnya berdasarkan atas berbagai system kebutuhan manusia. Tiap
tingkat kebutuhan itu menghadirkan corak budaya yang khas. Misalnya, guna
memenuhi kebutuhan manusia akan keselamatannya maka timbul kebudayaan yang berupa
perlindungan, yakni seperangkat budaya dalam bentuk tertentu, seperti lembaga
kemasyarakatan.
E.B Taylor (1873:30) dalam bukunya
Primitive Culture kebudayaan adalah suatu satu kesatuan atau jalinan kompleks,
yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, susila, hokum, adat-istiadat
dan kesanggupan-kesanggupan lain yang diperoleh seseorang sebagai anggota
masyarakat.
C. Perbedaan Budaya dan Kebudayaan
Dari tulisan di atas dapat disimpulkan
bahwa perbedaan antara budaya dan kebudayaan adalah bahwa budaya itu merupakan
cipta, rasa dan karsa suatu masyarakat, sedangkan kebudayaan merupakan hasil
dari cipta, rasa dan karsa masyarakat tersebut.
Dalam memahami kebudayaan kita harus mengacu pada
sejumlah karakteristik yang dimiliki oleh kebudayaan, antara lain adalah
bahwa kebudayaan itu dimiliki bersama, diperoleh melalui belajar, bersifat
simbolis, bersifat adaptif dan maladapti, bersifat relatif dan universal. Dan
dibawah ini merupakan penjelasan dari beberapa karakteristik kebudayaan:
1. Culture is an adaptive mechanism (Adaptif)
Artinya, suatu kebudayaan adalah mekanisme dalam
mempertahankan pola kehidupan manusia. Kebudayaan adalah suatu mekansime yang
dapat menyesuaikan diri. kebudayaan adalah sebuah keberhasilan mekanisme bagi
spesis manusia. Kebudayaan memberikan kita sebuah keuntungan selektif yang
besar dalam kompetisi bertahan hidup terhadap bentuk kehidupan yang lain.
2. Culture is learned (Dipelajari)
Artinya, bahwa kebudayaan didapat dari proses
pembelajaran untuk berbudaya, karena secara naluriah saja manusia akan hidup tanpa
sebuah kebudayaan. Budaya bukanlah suatu hal yang naluriah, dimana kita telah
terprogram untuk mengetahui fakta-fakta dari budaya tersebut. Oleh karena itu
salah satu dari karakteristik budaya adalah diperoleh dari hasil pembelajaran.
Manusia lahir ke dunia dengan sifat dasar, yaitu ‘lapar’ dan ‘haus’. Akan
tetapi manusia belum memiliki suatu bentuk pola naluriah untuk dapat memuaskan
sifat dasar itu.
Selain itu manusia saat lahir juga tidak dibekali
pengetahuan tentang budaya atau cultural knowledge. Tetapi
manusia secara genetis terpengaruh untuk belajar/mempelajari bahasa dan
tanda-tanda kebudayaan lainnya (cultural traits). Seorang bayi akan
berada di suatu tempat (disini bisa diakatakan sebuah keluarga), dan mereka
tumbuh dan belajar tentang kebudayaan sebagai sesuatu yang mereka miliki.
3. Cultures change (Berubah)
Artinya, bahwa kebudayaan berkembang sesuai dengan
berjalanya waktu dan dinamis setiap saat, tergantung waktu dan tempat
berlangsungnya kebudayaan. Kebudayaan bukan sesuatu yang terus-menerus tetap
dan bertumpuk. Pada waktu yang sama dimana suatu kebudayaan ada, terdapat
tanda-tanda kebudayaan baru. Tanda-tanda dari kebudayaan itu bisa sebagai
tambahan (addition) atau pengurangan (subtraction). Tanda-tanda
ini menyebabkan perubahan kebudayaan. Hal ini disebabkan kebudayaan berubah dan
berkembang secara dinamis setiap saat: kebudayaan tidak statis. Berbagai aspek
kebudayaan beserta tanda-tandanya akan terjalin rapat menjadi suatu pola yang
sangat kompleks.
4. People usually are not aware of their
culture (Tidak disadari oleh masyarakatnya)
Artinya, bahwa kebudayaan berkembang dan dinamis
setiap saat, tergantung waktu dan tempat berlangsungnya kebudayaan.Cara kita
bergaul dan melakukan segala sesuatu dalam keseharian kita terkesan berjalan dengan
alami atau natural.
Kebanyakan dari kita sebagai manusia tidak sadar akan
budaya. Hal itu disebabkan oleh manusia yang pada dasarnya sangat dekat dengan
kebudayaan itu dan mengetahuinya dengan sangat baik. Manusia merasakan bahwa
semuanya seolah-olah terjadi begitu saja (mewarisi secara biologis). Dan
biasanya manusia hanya akan sadar bahwa pola kelakuan mereka bukanlah sesuatu
yang individual ketika mereka mulai berinteraksi dengan manusia dari kebudayaan
lain.
5.
We do not know all of our own
country (Tidak diketahui secara keseluruhan)
Artinya, bahwa semua masyarakat tidak ada yang
mengetahui secara keseluruhan suatu kebudayaan yang ada dalam lingkup
daerahnya, hanya saja yang diketahui berupa fakta-fakta sosial.Tidak ada
satupun orang yang bisa mengetahui budaya mereka secara keseluruhan. Dalam
masyarakat, terdapat pengetahuan tentang budaya yang terbatas terhadap
fakta-fakta kelas sosial, pekerjaan, agama, dan perkumpulan-perkumpulan lain.
Dari hal ini dapat disimpulkan bahwa sejatinya kebudayaan tidak dapat diketahui
secara keseluruhan.
Sponsors Link
6.
Culture gives us a range of
permissible behavior patterns (memberikan dan membatasi pola
tingkah laku)
Artinya, bahwa kebudayaan memberikan jarak dalam
interaksi dan membatasi pola tingkah laku masyarakatnya.Kebudayaan umumnya
memberikan jarak dalam cara bagaimana laki-laki sebagai laki-laki, wanita
sebagai wanita.
Kebudayaan juga memberikan gambaran bagaimana
perbedaan aktivitas yang seharusnya ada dan tidak ada, seperti bagaimana
seorang suami bertindak sebagai suami, bagaimana seorang istri bertindak
sebagai seorang sebagai istri, dan sebagainya. Aturan ini biasanya bersifat
fleksibel atau tergantung dari masyarakat daerahnya, serta kadar dan
tingkatnya. Di negara Amerika Utara contohnya, kebudayaan mereka mengajarkan
bahwa seorang harus berpakaian sesuai dengan jenis kelamin mereka (gender).
Akan tetapi mereka boleh memakai pakaian dengan cara yang berbeda pada saat
siutasi yang berbeda.
7.
Cultures no longer exist in
isolation (Tidak bertahan lama disuatu daerah terpencil)
Artinya kebudayaan tidak akan bertahan lama dalam
suatu wilayah atau daerah terpencil. Apabila suatu kebudayaan baru memasuki
wilayah tersebut, maka secara alamiah masyarakat disana akan berkembang dan
mulai beradaotasi dengan kebudayaan-kebudayaan baru. Hal ini akan menyebabkan
suatu budaya sulit bertahan (asli) di suatu tempat karena akan dipengaruhi oleh
budaya-buadaya dari daerah lain disekitarnya.
8.
Culture is shared (Dibagikan)
Artinya, bahwa suatu kebudayaan merupakan kumpulan
prinsip dan keyakinan baik, sehingga manusia tersebut akan berusaha
melestarikan dengan cara menyebarkan ke manusia lain. Suatu kebudayaan dimiliki
secara bersama-sama oleh sekelompok orang. Berdasarkan wilayah, kondisi iklim,
dan warisan sejarah, mereka tumbuh dan berkembang di dalamnya. Setiap
masyarakat memiliki suatu nilai dan keyakinan, dimana kumpulan-kumpulan
prinsip/asas/dasar nilai dan keyakinan ini akan membentuk kebudayaan mereka.
Kebudayaan bisa saja menjadi kepunyaan dari komunitas tunggal, tapi tidak akan
pernah menjadi kepunyaan dari seseorang yang tunggal (individu).
Budaya
adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah
kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk
sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan,
dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak
terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya
diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan
orang-orang yang berbada budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya,
membuktikan bahwa budaya itu dipelajari. Hal ini menegaskan bahwa budaya sangat
mempengaruhi perilaku manusia.
Ada beberapa unsur-unsur yang dapat mempengaruhi budaya. Mempelajari unsur-unsur yang terdapat dalam sebuah kebudayaan sangat penting untuk memahami kebudayaan manusia. Kluckhon dalam bukunya yang berjudul Universal Categories of Culture membagi kebudayaan yang ditemukan pada semua bangsa di dunia dari sistem kebudayaan yang sederhana seperti masyarakat pedesaan hingga sistem kebudayaan yang kompleks seperti masyarakat perkotaan. Kluckhon membagi sistem kebudayaan menjadi tujuh unsur kebudayaan universal atau disebut dengan kultural universal. 7 unsur kebudayaan yaitu:
1. Sistem Pencaharian Hidup
2. Sistem Peralatan dan Teknologi
3. Sistem Organisasi Kemasyarakatan
4. Sistem Pengetahuan
5. Bahasa
6. Kesenian
7. Sistem Religi dan Upacara Keagamaan
Ada beberapa unsur-unsur yang dapat mempengaruhi budaya. Mempelajari unsur-unsur yang terdapat dalam sebuah kebudayaan sangat penting untuk memahami kebudayaan manusia. Kluckhon dalam bukunya yang berjudul Universal Categories of Culture membagi kebudayaan yang ditemukan pada semua bangsa di dunia dari sistem kebudayaan yang sederhana seperti masyarakat pedesaan hingga sistem kebudayaan yang kompleks seperti masyarakat perkotaan. Kluckhon membagi sistem kebudayaan menjadi tujuh unsur kebudayaan universal atau disebut dengan kultural universal. 7 unsur kebudayaan yaitu:
1. Sistem Pencaharian Hidup
2. Sistem Peralatan dan Teknologi
3. Sistem Organisasi Kemasyarakatan
4. Sistem Pengetahuan
5. Bahasa
6. Kesenian
7. Sistem Religi dan Upacara Keagamaan
1. Sistem Ekonomi/Mata
Pencaharian Hidup
Mata pencaharian atau aktivitas ekonomi suatu masyarakat
menjadi fokus kajian penting etnografi. Penelitian etnografi mengenai sistem
mata pencaharian mengkaji bagaimana cara mata pencaharian suatu kelompok
masyarakat atau sistem perekonomian mereka untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.
Sistem ekonomi pada masyarakat tradisional, antara lain
a. berburu dan meramu;
b. beternak;
c. bercocok tanam di ladang;
d. menangkap ikan;
e. bercocok tanam menetap dengan sistem irigasi.
Di pedesaan menjadi petani menjadi sumber penghasilan masyarakat pedesaan sementara diperkotaan pekerjaan sebagai karyawan menjadi sumber penhasilan untuk mencari nafkah.
2. Peralatan dan Perlengkapan Hidup (Sistem Teknologi)
Peralatan dan Perlengkapan Hidup merupakan semua sarana dan prasarana yang digunakan oleh manusia/masyarakat dalam setiap proses kehidupan terutama dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup.
Teknologi merupakan cara/teknik memproduksi, memakai, serta memelihara segala peralatan dan perlengkapan. Perhatian awal para antropolog dalam memahami kebudayaan manusia berdasarkan unsur teknologi yang dipakai suatu masyarakat berupa benda-benda yang dijadikan sebagai peralatan hidup dengan bentuk dan teknologi yang masih sederhana.
a. berburu dan meramu;
b. beternak;
c. bercocok tanam di ladang;
d. menangkap ikan;
e. bercocok tanam menetap dengan sistem irigasi.
Di pedesaan menjadi petani menjadi sumber penghasilan masyarakat pedesaan sementara diperkotaan pekerjaan sebagai karyawan menjadi sumber penhasilan untuk mencari nafkah.
2. Peralatan dan Perlengkapan Hidup (Sistem Teknologi)
Peralatan dan Perlengkapan Hidup merupakan semua sarana dan prasarana yang digunakan oleh manusia/masyarakat dalam setiap proses kehidupan terutama dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup.
Teknologi merupakan cara/teknik memproduksi, memakai, serta memelihara segala peralatan dan perlengkapan. Perhatian awal para antropolog dalam memahami kebudayaan manusia berdasarkan unsur teknologi yang dipakai suatu masyarakat berupa benda-benda yang dijadikan sebagai peralatan hidup dengan bentuk dan teknologi yang masih sederhana.
3. Sistem Kekerabatan
dan Organisasi Sosial
Unsur budaya berupa sistem kekerabatan dan organisasi
social merupakan usaha antropologi untuk memahami bagaimana manusia membentuk
masyarakat melalui berbagai kelompok sosial. Menurut Koentjaraningrat tiap
kelompok masyarakat kehidupannya diatur oleh adat istiadat dan aturan-aturan
mengenai berbagai macam kesatuan di dalam lingkungan di mana dia hidup dan
bergaul dari hari ke hari.
Kekerabatan
Ada beberapa sistem kekerabatan yang dimiliki/dijalani oleh masyarakat di Indonesia, yaitu:
a. Sistem Kekerabatan Bilateral
Sistem Kekerabatan Bilateral, adalah system kekerabatan yang menghitung garis keturunan dari dua pihak, yaitu dari pihak ayah dan ibu secara seimbang/bersama-sama
b. Sistem Kekerabatan Unilateral
Sistem kekerabatan Unilateral, adalah system kekerabatan yang menghitung garis keturunan dari satu pihak, yaitu dari pihak ibu saja yang disebut system matrilineal atau dari pihak ayah saja yang disebut system patrilineal.
c. Sistem Kekerabatan Ambilineal
Sistem Kekerabatan Ambilineal, adalah system kekerabatan yang menghitung garis keturunan dari pihak ayah dan pihak ibu secara bergantian, atau bisa dikatakan menghitung garis keturunan sebagian dari pihak ayah sebagian dari pihak ibu.
Kekerabatan
Ada beberapa sistem kekerabatan yang dimiliki/dijalani oleh masyarakat di Indonesia, yaitu:
a. Sistem Kekerabatan Bilateral
Sistem Kekerabatan Bilateral, adalah system kekerabatan yang menghitung garis keturunan dari dua pihak, yaitu dari pihak ayah dan ibu secara seimbang/bersama-sama
b. Sistem Kekerabatan Unilateral
Sistem kekerabatan Unilateral, adalah system kekerabatan yang menghitung garis keturunan dari satu pihak, yaitu dari pihak ibu saja yang disebut system matrilineal atau dari pihak ayah saja yang disebut system patrilineal.
c. Sistem Kekerabatan Ambilineal
Sistem Kekerabatan Ambilineal, adalah system kekerabatan yang menghitung garis keturunan dari pihak ayah dan pihak ibu secara bergantian, atau bisa dikatakan menghitung garis keturunan sebagian dari pihak ayah sebagian dari pihak ibu.
Organisasi sosial
Organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk
masyarakat baik formal maupun non formal (berbadan hokum maupun tidak berbadan
hokum).
Berdasarkan bidang kegiatannya, organisasi sosial di masyarakat dibedakan menjadi:
a. Organisasi Sosial di bidang Pendidikan, misalnya sekolah, lembaga pelatihan, LPK, dll.
b. Organisasi Sosial di bidang Kesejahteraan Sosial, misalnya Panti Asuhan, Panti Jumpo, dan sebagainya.
c. Organisasi Sosial di bidang Kesehatan, misalnya Rumah Sakit, Balai Pengobatan.
d. Organisasi Sosial di bidang Keadilan, misalnya LBH.
Berdasarkan bidang kegiatannya, organisasi sosial di masyarakat dibedakan menjadi:
a. Organisasi Sosial di bidang Pendidikan, misalnya sekolah, lembaga pelatihan, LPK, dll.
b. Organisasi Sosial di bidang Kesejahteraan Sosial, misalnya Panti Asuhan, Panti Jumpo, dan sebagainya.
c. Organisasi Sosial di bidang Kesehatan, misalnya Rumah Sakit, Balai Pengobatan.
d. Organisasi Sosial di bidang Keadilan, misalnya LBH.
4. Sistem Ilmu dan
Pengetahuan
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia tentang benda, sifat, keadaan, dan harapan-harapan. Pengetahuan merupakan segala sesuatu yang dapat diketahui, diterima dan dipahami oleh manusia dalam penggunaan panca indranya.
Setiap masyarakat, tidak mungkin dapat hidup tanpa pengetahuan tentang alam sekitarnya dan sifat-sifat dari peralatan hidup yang mereka pakai.
Sistem Pengetahuan dapat dibedakan menjadi:
a. Pengetahuan tentang alam
b. Pengetahuan tentang tumbuh-tumbuhan
c. Pengetahuan tentang tubuh manusia
d. Pengetahuan tentang sifat dan tingkah laku sesama manusia
e. Pengetahuan tentang ruang dan waktu
5. Sistem Bahasa
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia tentang benda, sifat, keadaan, dan harapan-harapan. Pengetahuan merupakan segala sesuatu yang dapat diketahui, diterima dan dipahami oleh manusia dalam penggunaan panca indranya.
Setiap masyarakat, tidak mungkin dapat hidup tanpa pengetahuan tentang alam sekitarnya dan sifat-sifat dari peralatan hidup yang mereka pakai.
Sistem Pengetahuan dapat dibedakan menjadi:
a. Pengetahuan tentang alam
b. Pengetahuan tentang tumbuh-tumbuhan
c. Pengetahuan tentang tubuh manusia
d. Pengetahuan tentang sifat dan tingkah laku sesama manusia
e. Pengetahuan tentang ruang dan waktu
5. Sistem Bahasa
Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi
kebutuhan sosialnya untuk berinteraksi atau berhubungan dengan sesamanya. Dalam
ilmu antropologi, studi mengenai bahasa disebut dengan istilah antropologi
linguistik.
Menurut Koentjaraningrat, unsur bahasa atau sistem
perlambangan manusia secara lisan maupun tertulis untuk berkomunikasi adalah
deskripsi tentang ciri-ciri terpenting dari bahasa yang diucapkan oleh suku
bangsa yang bersangkutan beserta variasivariasi dari bahasa itu. Ciri-ciri
menonjol dari bahasa suku bangsa tersebut dapat diuraikan dengan cara
membandingkannya dalam klasifikasi bahasa-bahasa sedunia pada rumpun,
subrumpun, keluarga dan subkeluarga. Menurut Koentjaraningrat menentukan batas
daerah penyebaran suatu bahasa tidak mudah karena daerah perbatasan tempat
tinggal individu merupakan tempat yang sangat intensif dalam berinteraksi
sehingga proses saling memengaruhi perkembangan bahasa sering terjadi.
6. Kesenian
Perhatian ahli antropologi mengenai seni bermula dari
penelitian etnografi mengenai aktivitas kesenian suatu masyarakat tradisional.
Deskripsi yang dikumpulkan dalam penelitian tersebut berisi mengenai
benda-benda atau artefak yang memuat unsur seni, seperti patung, ukiran, dan
hiasan. Penulisan etnografi awal tentang unsur seni pada kebudayaan manusia
lebih mengarah pada teknikteknik dan proses pembuatan benda seni tersebut.
Selain itu, deskripsi etnografi awal tersebut juga meneliti perkembangan seni
musik, seni tari, dan seni drama dalam suatu masyarakat.
Kesenian secara umum dapat dibedakan menjadi:
a. Seni Rupa, yaitu kesenian yang dapat dinikmati secara visual (melalui mata).
b. Seni Suara, yaitu kesenian yang dapat dinikmati melalui telinga/didengar.
c. Seni Drama, yaitu kesenian yang dapat dinikmati melalui mata dan telinga (dilihat dan didengarkan). Seni drama mengandung unsure-unsur dari seni lukis, seni musik, sastra, dan tari.
Kesenian secara umum dapat dibedakan menjadi:
a. Seni Rupa, yaitu kesenian yang dapat dinikmati secara visual (melalui mata).
b. Seni Suara, yaitu kesenian yang dapat dinikmati melalui telinga/didengar.
c. Seni Drama, yaitu kesenian yang dapat dinikmati melalui mata dan telinga (dilihat dan didengarkan). Seni drama mengandung unsure-unsur dari seni lukis, seni musik, sastra, dan tari.
7. Sistem Religi
Koentjaraningrat menyatakan bahwa asal mula permasalahan
fungsi religi dalam masyarakat adalah adanya pertanyaan mengapa manusia percaya
kepada adanya suatu kekuatan gaib atau supranatural yang dianggap lebih tinggi
daripada manusia dan mengapa manusia itu melakukan berbagai cara untuk
berkomunikasi dan mencari hubungan-hubungan dengan kekuatan-kekuatan
supranatural tersebut.
Dalam usaha untuk memecahkan pertanyaan mendasar yang
menjadi penyebab lahirnya asal mula religi tersebut, para ilmuwan sosial
berasumsi bahwa religi suku-suku bangsa di luar Eropa adalah sisa dari
bentuk-bentuk religi kuno yang dianut oleh seluruh umat manusia pada zaman
dahulu ketika kebudayaan mereka masih primitif.
Itulah unsur – unsur yang mempengaruhi budaya, perubahan
budaya juga dapat kita rasakan sekarang. Contohnya adalah masuknya budaya asing
di Indonesia, masuknya budaya asing ke indonesia disebabkan salah satunya
karena adanya krisis globalisasi yang meracuni indonesia. Pengaruh tersebut
berjalan sangat cepat dan menyangkut berbagai bidang kehidupan. Tentu saja
pengaruh tersebut akan menghasilkan dampak yang sangat luas pada sistem
kebudayaan masyarakat. Ada dampak positif dan negatif atas masuknya budaya
asing ke Indonesia.
Menurut Soerjono Soekanto (1990) masuknya budaya asing ke indonesia mempunyai pengaruh yang sangat peka serta memiliki dampak positif dan negatif.
Menurut Soerjono Soekanto (1990) masuknya budaya asing ke indonesia mempunyai pengaruh yang sangat peka serta memiliki dampak positif dan negatif.
1) Dampak Positif
Modernisasi yang terjadi di Indonesia yaitu pembangunan
yang terus berkembang di Indonesia dapat merubah perekonomian indonesia dan
mencapai tatanan kehidupan bermasyarakat yang adil, maju, dan makmur. Hal
tersebut dihaarapkan akan mewujudkan kehidupan masyarakat yang sejahtera baik
batin, jasmani dan rohani.
2) Dampak Negatif
Budaya yang masuk ke Indonesia seperti cara berpakaian,
etika, pergaulan dan yang lainnya sering menimbulkan berbagai masalah sosial
diantaranya; kesenjangan sosial ekonomi, kerusakan lingkungan hidup,
kriminalitas, dan kenakalan remaja.
Dan ada beberapa contoh – contoh perubahan budaya yang
kita alami sekarang ini adalah :
• Kenakalan remaja
Perilaku remaja saat ini makin parah, seperti tawuran, seks bebas, dan penyalagunaan narkoba. Hal ini tentu menjadi masalah yang sangat serius dan berbahaya jika tidak segera di tangani peran orang tua dan masyarakat sangat dibutuhkan agar generasi selanjutnya bisa hidup dengan baik.
• Pakaian
Masuknya budaya lain ke Indonesia membuat gaya berpakaian orang Indonesia terpengaruh oleh budaya luar.
• Perilaku masyarakat
Perilaku masyarakat dulu sangat beda dengan sekarang, perilaku masyarakat dulu lebih sopan, sedangkan perilaku masyarakat sekarang mulai kurang sopan, contohnya adalah perilaku anak – anak zaman sekarang jika dahulu kita diajarkan untuk sopan terhadap orang yang lebih tua dari kita, tapi sekarang hal itu sudah sangat jarang kita lihat.
• Teknologi
Di zaman globalisasi saat ini kemajuan teknologi begitu cepat, setiap Negara belomba-lomba untuk menciptakan teknologi yang lebih canggih. Hal ini tidak salah, namun banyak oknum yang menyalahgunakan kemajuan teknologi ini untuk berbuat kejahatan.
• Kerusakan Lingkungan Hidup
Pencemaran yang terjadi di lingkungan masyarakat menimbulkan dampak sebagai berikut:
• Polusi udara, menyebabkan sesak nafas,mata pedih, dan pandangan mata kabur.
• Polusi tanah, menyebabkan lahan pertanian menjadi rusak.
• Polusi air, menyebabkan air tidak bersih dan tidak sehat isi
• Kesenjangan social
Kesenjangan social adalah keadaan dimana adanya ketidakseimbangan di bidang sosial dan ekonomi, contohnya perlakuan terhadap orang kaya dengan orang yang tidak mampu biasanya orang kaya akan lebih disegani sementara orang yang kurang mampu tidak. Hal ini dapat menimbulkan kecemburuan masyarakat sosial yang dapat menyebabkan keresahan dalam massyarakat.
• Kenakalan remaja
Perilaku remaja saat ini makin parah, seperti tawuran, seks bebas, dan penyalagunaan narkoba. Hal ini tentu menjadi masalah yang sangat serius dan berbahaya jika tidak segera di tangani peran orang tua dan masyarakat sangat dibutuhkan agar generasi selanjutnya bisa hidup dengan baik.
• Pakaian
Masuknya budaya lain ke Indonesia membuat gaya berpakaian orang Indonesia terpengaruh oleh budaya luar.
• Perilaku masyarakat
Perilaku masyarakat dulu sangat beda dengan sekarang, perilaku masyarakat dulu lebih sopan, sedangkan perilaku masyarakat sekarang mulai kurang sopan, contohnya adalah perilaku anak – anak zaman sekarang jika dahulu kita diajarkan untuk sopan terhadap orang yang lebih tua dari kita, tapi sekarang hal itu sudah sangat jarang kita lihat.
• Teknologi
Di zaman globalisasi saat ini kemajuan teknologi begitu cepat, setiap Negara belomba-lomba untuk menciptakan teknologi yang lebih canggih. Hal ini tidak salah, namun banyak oknum yang menyalahgunakan kemajuan teknologi ini untuk berbuat kejahatan.
• Kerusakan Lingkungan Hidup
Pencemaran yang terjadi di lingkungan masyarakat menimbulkan dampak sebagai berikut:
• Polusi udara, menyebabkan sesak nafas,mata pedih, dan pandangan mata kabur.
• Polusi tanah, menyebabkan lahan pertanian menjadi rusak.
• Polusi air, menyebabkan air tidak bersih dan tidak sehat isi
• Kesenjangan social
Kesenjangan social adalah keadaan dimana adanya ketidakseimbangan di bidang sosial dan ekonomi, contohnya perlakuan terhadap orang kaya dengan orang yang tidak mampu biasanya orang kaya akan lebih disegani sementara orang yang kurang mampu tidak. Hal ini dapat menimbulkan kecemburuan masyarakat sosial yang dapat menyebabkan keresahan dalam massyarakat.
https://ilmuseni.com/seni-budaya/karakteristik-kebudayaan
https://informazone.com/pengertian-budaya/
Komentar
Posting Komentar