TARI PIRING
TUGAS 5
TARI PIRING
Tari Piring atau dalam
bahasa Minangkabau disebut dengan Tari Piriang adalah salah satu seni tari
tradisional di Minangkabau yang berasal dari kota Solok, provinsi Sumatera
Barat. Tarian ini dimainkan dengan menggunakan piring sebagai media utama.
Piring-piring tersebut kemudian diayun dengan gerakan-gerakan cepat yang
teratur, tanpa terlepas dari genggaman tangan. Tari Piring merupakan sebuah
simbol masyarakat Minangkabau. Di dalam tari piring gerak dasarnya terdiri
daripada langkah-langkah Silat Minangkabau atau Silek.
Sejarah
dan Asal-usul Tari Piring.
alah satu kesenian tari
yang terdapat di Minangkabau adalah Tari Piring yang masih banyak kita jumpai
keeksistensiannya di Sumatra Barat. Pada zaman dahulu, masyarakat Minangkabau
menganggap akan keberadaan piring-ini suatu hal yang menarik. Rasa penasaran
masyarakat Minangkabau terhadap benda yang baru muncul menjadikan
keingintahuannya itu sebagai sebuah sumber inspirasi untuk dijadikan alat lain
di luar daripada alat untuk makan.
Keberadaan piring
porselen yang didatangkan dari Cina ini dipilih sebagai properti yang
terpenting dari tari piring karena disain piringnya yang indah dan memiliki
nilai estetis. Gerak-gerakan tari pada desain gerak spiral memunculkan kesan
estetis untuk keseluruhan gerak yang sudah dihasilkan.
Bukan hanya gerak
spiral pada tarian ini, tapi terdapat juga gerak-gerakan akrobatik yang bisa
menambah kesan estetis dalam gerakan tari piring. Contohnya gerak manijak baro.
Ragam
Gerak Tari Piring.
Ragam gerak tari piring
ini dilaksanakan di atas tumpukan pecahan kaca, gerakan-gerakan tersebut iala
sebagai berikut:
1. Gerak Pasambahan
Gerak yang dilakukan
oleh penari pria ini memiliki makna untuk sembah syukur kepada Allah
Subhanallah wa ta’ala dan juga permohonan maaf kepada para penonton yang
menyaksikan tarian ini supaya terhindar dari kejadian-kejadian yang bisa
merusak atau membuat tidak berjalan dengan baiknya pertunjukan tari piring ini.
2. Gerak Singanjuo
Lalai
Gerak ini dilakukan
oleh seorang penari wanita yang memiliki arti suasana di hari pagi, dimainkan
denga gerakan-gerakan yang lembut lemah gemulai.
3. Gerak Mencangkul
Gerakan ini
menggambarkan para bapak tani disaat sedang menggarap sawahnya.
4. Gerak Menyiang
Gerakan ini
mengekspresikan kegiatan para bapak tani dikala membersihkan
sampah-sampah yang mengganggu tanah disaat mau digarap.
5. Gerak Membuang
Sampah
Gerakan ini
memperlihatkan bagaimana para petani saat menyemai benih-benih padinya yang
akan ditanam.
6. Gerak Memagar
Gerakan ini
melambangkan para petani saat memberikan pagar untuk pematang sawah supaya bisa
terhindar dari binatang liar yang akan merusak apa yang ditanamnya.
7. Gerak Menyemai
Gerakan ini
memperlihatkan bagaimana para petani dalam menyemai benih padi yang hendak
ditanamnya.
8. Gerak Mencabut Benih
Gerakan ini
menggambarkan akan cara dalam mencabut benih yang sudah ditanam di sawah.
9. Gerak Bertanam
Gerakan ini
melambangkan bagaimana kerja para petani dalam memindahkan benih yang sudah
dicabut.
10. Gerak Melepas Lelah
Gerakan ini
melambangkan akan cara para petani beristirahat untuk melepas lelah sesudah
melakukan pekerjaannya dalam mengolah sawah.
11. Gerak Mengantar
Juadah
Gerakan mengantar
juadah ini merupakan pekerjaan dalam mengantar makanan kepada para petani yang
sudah lelah dalam menggarap sawah.
12. Gerak Mengambil
Padi
Gerakan ini
dipertunjukkan oleh para penari wanita yang menggambarkan ketika mengambil padi
yang sudah dipotong oleh para penari pria yang menggambarkan bapak petani.
13. Gerak Menyambit
Padi
Gerakan ini dimainkan
oleh para penari pria yang melambangkan bagaimana para petani yang sedang
bekerja di sawah disaat menyambit padi.
14. Gerak Manggampo
Padi
Gerakan yang dikerjakan
dalam hal saat mengumpulkan padi dan dibawa untuk dipindahkan ke tempat yang
lain.
15. Gerak Menganginkan
Padi
Gerakan Ini
menggambarkan padi yang sudah dikumpulkan guna dianginkan dan akan dipisahkan
antar padi dan kulit padi yang sudah terkupas dari biji padinya.
16. Gerak Mengikir Padi
Gerakan yang
melambangakan bagaimana pekerjaan para petani dalam mengumpulkan padi dan
juga menjemurnya.
17. Gerak Membawa Padi
Gerakan yang dikerjakan
oleh para petani ketika membawa padi untuk dibawa ke tempat yang lain.
18. Gerak Menumbuk Padi
Gerakan ini dilakukan
untuk menumbuk padi yang sudah dijemur kering dan dilakukan oleh para pria,
sedangkan para wanita bagian mencurahkan padi.
19. Gotong Royong
Gerakan yang dikerjakan
dengan cara bersama-sama merupakan lambang akan sifat gotong royong
20. Gerak Menampih Padi
Sebuah gerakan yang
menggambarkan akan gerakan bagaimana kerja para petani saat menapih padi yang
sudah menjadi beras
21. Gerak Menginjak
Pecahan Kaca
Penggabungan dari
berbagai macam gerakan dan diakhiri oleh para penari yang melakukan atraksi
menginjak-injak pecahan kaca yang dilakukan dengan aktratif dan ditambahi
dengan berbagai macam gerakan improvisasi penari.
Makna
Tari Piring.
Properti yang dipakai
untuk pertunjukan tari piring ini ialah dua buah piring yang digenggam dengan
dua telapak tangan dengan gerakan tari yang begitu cepat dengan gerakan berpola
diayunkan ke depan dan belakang. Dua cincin dan dentingan piring adalah sebuah
selingan bunyi pada saat jari penari diketukkan kebagian bawah piring.
Tari Piring ini
memiliki makna nilai transendental yang tergambarkan pada saat pelaksanaan tata
cara tari piring. Piring-piring itu disusun di atas yang mana menunjukkan
simbol yang ditunjukkan ke arah tuhan, selain itu tari piring ini juga sebagai
simbol rasa ucap syukur kepada tuhan.
Fungsi
Tari Piring.
Tari piring sendiri
memiliki cukup beragam tarian. Akan tetapi, pada umumnya tarian tari piring
dari Minangkabau ini ditampilkan pada upacara adat, semisal pengangkatan
penghulu, khitanan, upacara pesta pernikahan dan juga upacara setelah
masyarakat selesai memanen semua padi sebagai hasil buminya. Hanya orang-orang
yang mampu sajalah yang bisa melaksanakan acara ini atau orang yang berhasil
panen besar dengan baik.
Upacara Tari Piring ini
dilakukan untuk mengungkapkan rasa syukur masyarakat terhadap Allah
subhanallahu wa ta’ala yang telah menganugerahkan rahmat dan rizki sehingga
panen saat itu melimpah. Ada pula yang mempercayai mitos orang zaman dahulu
yaitu mereka akan mengucapkan rasa syukurnya kepada dewi padi yang disebutnya
dengan “Sanig Sri”
Dalam perkembangannya,
pagelaran tari piring tidak cuma dipertunjukkan pada upacara adat saja
melainkan juga ditampilkan untuk membuat meriah hari-hari besar lainnya,
semisal peringatan hari kemerdekaan Indonesia, festival, pameran, dan juga di
pertunjukkan untuk menyambut tamu-tamu agung.
Kostum
tari Piring.
Busana yang dipakai
oleh para penari piring terbagi menjadi dua bagian yaitu busana untuk pria dan
busana untuk para penari wanita.
1. Busana Penari
Pria
- Baju gunting China atau busana rang mudo yang memiliki lengan lebar dan diberikan hiasan dengan hiasan missia (rende emas)
- Saran galembong, celana dengan ukuran besar yang di bagian terngahnya (pisak) memiliki warna yang sama dengan warna baju.
- Sisamping dan cawek pinggang, yaitu seperti kain songket yang dililitkan pada pinggang dengan memiliki panjang sepanjang lutut. Adapun cawek pinggang merupakan ikat pinggang yang dibuat dari bahan yang sema juga dengan bahan sesamping yang pada bagian ujungnya dikasih hiasan seperti rumbai-rumbai.
- Destar atau deta ialah penutup kepala yang dibuat dari bahan dasar kain songket dengan bentuk segitiga yang diikatkan pada kepala.
2. Busana Penari Wanita
- Baju kurung yang terbuat dari kain satin dan beludru
- kain songket
- Selendang songket yang digunakan untuk hiasan yang dipakai pada bagian kiri badan.
- Tikuluak tanduk balapak, yakni penutup kepala khusus wanita Minangkabau yang terbuat dari bahan songket yang bentuknya menyerupai tanduk kerbau
- Aksesoris seperti kalung rambai dan juga kalung gadang serta subang atau anting
KESIMPULAN.
Sebagai salah satu
wilayah tujuan utama untuk berwisata di Indonesia, Sumatra Barat tidak cuma menyuguhkan
keindahan alamnya saja, melainkan juga keindahan budaya semisal tari-tarian.
Seiring berkembangnya zaman, perlahan-lahan seni budaya tari menjadi sesuatu
yang kurang diminati.
Untuk melestarikannya
kembali akan kebudayaan seni tari di Indonesia, kita harus mempelajari kembali
macam-macam atau jenis tari. Salah satunya yang akan kita bahas di artikel ini
adalah Tari Piring. Asal-usul tari piring ini berasal dari tanah Sumatra Barat.
Tari Piring termasuk
salah satu warisan budaya yang mana kita mesti menjaganya dan melestarikannya.
Jadi, supaya seni tari piring ini tetap terlestarikan, kita harus tau semua hal
mengenai Tari Piring itu sendiri. Semoga bermanfaat.
SUMBER
Komentar
Posting Komentar